Berita

SBY-Moeldoko, Dulu Sangat Dekat, Kini Sebaliknya

Sabtu, 06 Maret 2021 - 16:12
SBY-Moeldoko, Dulu Sangat Dekat, Kini Sebaliknya Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dan Moeldoko. (FOTO: ANTARA)

TIMES WAKATOBI, JAKARTA – Tak ada musuh dan teman abadi dalam politik. Semua remang-remang tak bisa ditebak. Hal tersebut pun terbuktikan dari dua sosok yang dulu terkenal begitu dekat. Dan kini pun terkenal sebaliknya. Mereka itu adalah Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dan Moeldoko.

Diketahui sebelum ini, mereka adalah sangat lekat. Punyak karir dari Moeldoko pun tak lepas dari peran besar dari SBY. Karier kemiliteran Moeldoko adalah saat ia dilantik oleh Presiden SBY menjadi Panglima TNI pada 2013 lalu.

Tak sedikit jabatan strategis di TNI yang pernah diemban Moeldoko. Misalnya, Ia menjabat Pangdam XII/Tanjungpura, Pangdam III/Siliwangi. Lalu Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Dan juga menjadi Panglima TNI.

SBY juga pernah menunjuk Moeldoko sebagai kepala staf angkatan darat yang baru. Ia ditunjuk menggantikan Jenderal Pramono Edhie, yang telah memasuki masa pensiun.

Setelah itu, SBY mengajukan Moeldoko sebagai calon pengganti Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono. SBY mengajukan nama Jenderal TNI Moeldoko, yang belum lama menjabat sebagai KSAD.

Diketahui, Moeldoko adalah satu-satunya nama yang diajukan oleh Presiden SBY waktu itu. Hal itu karena Moeldoko dinilai oleh SBY baik dan tak ada catatan buruk dalam karirnya waktu itu.

Tapi itu dulu. Kini sudah berbeda.

Kemarin malam, sekitar 21.00 malam, SBY benar-benar meluapkan kemarahan serta kekecewaannya. Itu setelah Presiden RI ke-6 itu mengetahui Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat tandingan lewat KLB di Sumatera Utara pada siang harinya.

"Partai Demokrat berkabung, sebenarnya bangsa Indonesia juga berkabung, berkabung karena akal sehat telah mati. Sementara keadilan supremasi hukum dan demokrasi sedang diuji," kata SBY dalam pernyataannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

SBY menilai, Moeldoko sangat jauh dari kata terpuji. Ia menggunakan kedekatannya dengan kekuasaan dalam mengganggu partai yang jelas-jelas telah sah secara aturan. Akhirnya, SBY pun menyatakan, bahwa hasil KLB kemarin adalah abal-abal dan tak sah.

"Bukan kader Partai Demokrat, alias pihak eksternal partai menjadi ketum Partai Demokrat. Mendongkel dan merebutnya dari ketua umum Partai Demokrat yang sah," ujar SBY soal Moeldoko. (*)

Pewarta : Moh Ramli
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Wakatobi just now

Welcome to TIMES Wakatobi

TIMES Wakatobi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.