TIMES WAKATOBI, MALANG – Mendaki gunung adalah kegiatan yang menantang fisik dan mental. Risiko cedera, kram otot, atau masalah kesehatan lainnya selalu mengintai pendaki. Karena itu, hal-hal yang perlu dipersiapan oleh orang yang hendak naik gunung bukan hanya soal peralatan seperti sepatu dan tenda, tetapi juga perlengkapan medis yang wajib dibawa.
Salah satu pendaki asal Malang, Singgih Akbar Septiandri membagikan tips penting terkait obat-obatan yang harus disiapkan sebelum mendaki.
“Yang paling utama adalah obat pribadi. Itu tidak boleh tertinggal. Kalau punya riwayat penyakit tertentu, bawalah obat yang sesuai dengan resep dokter,” ujar Singgih.
Selain obat pribadi, Singgih menekankan pentingnya membawa obat-obatan umum untuk mengatasi rasa sakit atau cedera ringan. Obat nyeri seperti asam mefenamat atau parasetamol wajib ada di tas pendaki.
“Kalau untuk oles, biasanya saya sarankan bawa counterpain, hot cream, atau spray pereda nyeri,” ujar pengelola aplikasi Tiket Pendakian ini.
Dia juga mengingatkan agar pendaki tidak terbawa trend menggunakan obat-obatan yang memberikan efek mati rasa sementara, seperti tisu kebas atau tisu magic. Menurutnya, penggunaan produk tersebut justru berisiko.
“Itu mematikan rasa sementara. Setelah efeknya hilang, rasa sakit bisa muncul lebih parah. Jadi sebaiknya hindari,” katanya.
Singgih menekankan, ketika tubuh mulai terasa lelah di tengah perjalanan, jangan memaksa. Istirahat sejenak dan gunakan krim pereda nyeri untuk membantu mengurangi ketegangan otot lebih disarankan daripada memaksa melanjutkan perjalanan.
“Lebih baik berhenti sejenak, istirahat, lalu oleskan krim panas atau dingin. Kalau bisa, bawa keduanya. Krim panas cocok digunakan saat pendakian menanjak, sedangkan krim dingin digunakan ketika perjalanan turun,” ungkapnya.
Selain obat-obatan, Singgih juga memberikan tips untuk meminimalisir lecet di kaki dan bahu akibat membawa beban berat. Menurutnya, benda seperti pembalut wanita atau bantalan lembut, bisa digunakan di ujung sepatu dan tumit untuk mengurangi lecet.
“Kalau untuk bahu, sekarang sudah ada solder pad. Itu bisa dipasang di berbagai ukuran tas, sehingga bahu tidak cepat pegal,” katanya.
Dia juga menyarankan pendaki menggunakan kaus kaki ganda untuk mencegah lecet, terutama ketika kondisi hujan. “Kalau hujan, bawa cadangan kaus kaki. Jangan biarkan kaki basah terlalu lama karena bisa menyebabkan lecet parah,” ujarnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pendaki Beber Daftar Obat yang Wajib Dibawa Saat Naik Gunung
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |